Ketidakjelasan pemilwa yang semakin menjadi - jadi membuat
kader aliansi partai tidak dapat tinggal diam, pasalnya sebanyak 9 kali
melakukan negosiasi dengan pihak kampus selalu mengalami kebuntuan dan tidak
adanya penanganan lebih lanjut. Bahkan jadwal pemilwa yang telah dikeluarkan
yang semula diadakan pada tanggal 27 Mei 2013 mundur menjadi tanggal 3 Juni
2013 tetap dilaksanakan padahal tuntutan dari pihak aliansi partai sebelumnya
masih belum ada tindak lanjut yang jelas dari pihak kampus.
Hingga
akhirnya, bertepatan pada hari jumat 17 Mei 2013, aliansi partai melakukan aksi
kembali untuk meminta tuntutan agar di penuhi dan segera di tindak lanjuti.
Aksi ini pun dimulai dengan berkumpulnya kader-kader dari setiap partai yang
tergabung dengan aliansi berkumpul di depan gedung Multi Purpose untuk
melakukan Long March dari gedung MP menuju ke gedung rektorat. dalam
melakukan aksi ini para kader aliansi melepas spanduk - spanduk dan atribut -
atribut yang berkaitan dengan pemilwa. Diawali dengan menurunkan spanduk ukuran
besar di dekat pagar MP, kemudian spanduk yang terpasang di depan Fakultas
Saintek dll.
Aksi yang
dilakukan sempat mengalami sedikit kericuhan saat para kader aliansi sampai di
depan gedung raktorat. Para satpam yang sudah berjejer berdiri di depan pintu
masuk menghadang para kader aliansi untuk masuk menemui rektor. Dan nyatanya
rektorpun sedang tidak ada di kantor karena mengadakan rapat di Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY). Dimulai dengan para kader yang melakukan orasi di
depan pitu masuk hingga puncaknya melakukan bakar ban dan spanduk yang telah di
copoti sebelumnya di depan pintu masuk rektorat. Sesaat setelah api tersulut
keatas terjadi sedikit baku hantum antara satpam dan kader aliansi sesuai
dengan berita yang telah masuk di (detik.com, Harjo) dan media lainnya yang datang
meliput saat aksi ini terjadi. Dan pada akhirnya para kader aliansi pun
membubarkan diri karena tuntutan yang diajukan masih belum terpenuhi.
Hingga
berita ini turun kemedia massa, banyak dari mahasiswa UIN yang memberikan
komentar tentang berita yang telah ada. Twitter UIN (@UINSK) yang men Tweet
berita inipun mendapat banyak komentar dari mahasiswa UIN yang menganggap
mencemarkan nama baik, padahal mereka sendiri tidak tahu alasan dibalik aksi
yang telah dilakukan satu jam setelah sholat jumat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar