Pemilwa kali ini semakin tak menentu
dan juga menimbulkan banyak sekali pertanyaan dari kalangan mahasiswa kampus
UIN. Bagaimana tidak? Disaat aliasi
partai (PAS, PAD, Pencerahan dan Proletar) sedang memperjuangakan tuntutannya
untuk memperbaiki sistem pemilwa kali ini dan tak pernah mendapat respon. Namun
di sisi lain rangkaian agenda pemilwa yang telah dikeluarkan oleh KPU tetap
dilaksanakan sesuai dengan susunan jadwal yang telah ditempel di setiap
fakultas. Dan beberapa hari yang lalu terlihat selebaran yang bertuliskan
pengumuman partai yang lolos verifikasi, terlihat ada dua nama partai yang
tercantum, yaitu PRM (Hijau) dan PDSK (Merah).
Tak sedikit
respon dari mahasiswa lain yang mengirim sms, ataupun bertanya secara langsung
tentang hal ini kepada pengurus Partai PAS.
-
Partai PAS gak lulus Verifikasi?
-
Partai PAS gak ikut pemilwa?
-
Kok yang lulus Cuma 2 partai?
-
Dan lainnya.
Banyaknya
respon dari mahasiswa kepada Partai PAS di karenakan kekagetan mereka, sebab
Partai PAS yang selama ini selalu mencitrakan partainya, baik di media atau di
publik tiba-tiba tidak ada di daftar nama partai yang lolos Verifikasi. Lalu
bagaimana???
Disaat aliansi partai berjuang demi
kejujuran dan keadilan dalam sistem pemilwa. Namun disisi lain pemilwa terus
berjalan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. Pagi ini, sesuai dengan
jadwal pemilwa yang telah ada bahwa dari tangga 23 Mei sampai 24 Mei adalah
Kampanye Monologis. Menerima informasi yang disampaikan oleh salah satu
mahasiswa berinisial “TS”, bahwa kemarin calon – calon dari setiap
partai memulai kampanye disetiap kelas.
Melihat hal ini, semakin timbul
pertanyaan dari mahasiswa. Apakah Partai PAS benar-benar tidak ikut serta dalam
pemilwa tahun ini? Bagitu pula dengan PAD, Pencerahan dan Proletar yang
tergabung dalam aliansi?. Lalu bagaimana sikap dari aliansi termasuk Partai PAS
sendiri menanggapi hal ini?. Dari pihak aliansi, terutama dari Partai PAS
sendiri yang disampaikan oleh Presiden Partai PAS dengan tegas menolak. Menolak
agenda pemilwa yang telah dilaksanakan saat ini.
Lalu menurut anda, apa yang seharusnya dilakukan oleh
aliansi untuk menindak lanjuti perkara ini? apakah harus bungkam dan membiarkan
rezim ini terus bertahan? ataukah melakukan perundingan secara face to face
untuk yang ke 10 kalinya? dan bisa jadi perundingan itu pun akan gagal lagi,
bahkan untuk yang ke 100 kalinya, ataukah dengan cara yang tidak banyak orang
suka...???. lalu harus bagaimana?
Kasihan banget....mg sukses memperjuangkannya...semangat
BalasHapus